Mengenai Saya

Foto saya
'im not an adventurer by choice but by fate'

Rabu, 05 September 2012

Kue Tar Rasa Sakura



5 September 2012, rasa ingin bermalas-malasan di ranjang harus ditepis dulu, mengingat hari ini adalah  petualangan terakhir di Negara Matahari. Tumpukan lelah dari perjalanan kemarin mulai terasa sedikit berbeda. Untungnya tubuh sudah terbiasa mematikan rasa. Singkatnya sisa waktu yang bersisa satu hari saja, seperti melingkari langkah dengan lingkaran pembatas.  Rute petualangan dengan jalan-jalan di sekitar Tokyo  pilihan terbaik dengan waktu yang singkat ini.
akihabara
            Inilah saat yang tepat untuk berburu souvenir, nama akihabara cukup untuk sekedar jalan-jalan dan membeli beberapa souvenir. Pada awalnya dalam jurnal tertulis waktu maksimal untuk membeli souvenir sekitar 2-3 jam. Fakta di lapangan berkata lain, butuh 5-6 jam bagi mata untuk bisa memilih souvenir yang masuk akal.
            Pemerintah Jepang menerapkan system yang aneh di dunia perekonomiannya. Terutama untuk kebijakan eksport. Barang dengan made in Japan dijual lebih mahal di negaranya ketimbang untuk eksport. Sehingga barang buatan Jepang akan lebih murah jika kita membelinya di Indonesia. 
            Setelah puas di akihabara, harajuku adalah tempat berikutnya. Di tempat ini anda bisa menemukan banyak pemuda Jepang lalu-lalang menggunakan pakaian bergaya tokoh manga.  Memang banyak hal unik yang bisa ditemukan di negeri sakura ini. Pakaian, bagi anda yang tidak mengerti mode bersiaplah mati kutu di sini. Kebanyakan dari mereka fashionable, apapun yang mereka pakai selalu enak dilihat dan pantas. Makanan, lihat saja bagaimana menjamurnya restaurant dengan menu masakan Jepang di negeri kita. Cukup untuk membuktikan mereka punya makanan yang khas dan variatif.
Bahkan hal yang paling sederhanapun seperti berjalan kaki, akan terasa begitu unik di sini. Melihat mereka begitu tertib berjalan kaki, menyeberang jalan, menuruni anak tangga semua ada aturannya. Disiplin, ya itu hal yang paling terlihat di sini. Beruntung juga tidak bekerja di sini. Bagaimana bisa bicara tentang kerja, jika berjalan kaki saja masih belajar.
Berkeliling Harajuku, menikmati hal-hal yang sederhana. Walau hanya duduk-duduk di taman tetap terpuaskan dengan semua keunikannya. Menunggu matahari sedikit gelap untuk kemudian meneruskan langkah ke Tokyo Tower.
Mengunjungi Tokyo tower saat malam mempunyai keunikan tersendiri. Landscape kota Tokyo bisa anda dapatkan disini dengan sudut pandang 360 derajat. Suasana yang romantis didukung dengan gemerlapnya lampu kota dilihat dari ketinggian tentu akan menjadi pengalaman yang tersendiri. Dari atas sini bisa terlihat bagaimana sibuknya orang-orang di bawah sana. Untuk sekedar memancing adrenalin anda bisa mencoba berjalan di atas lantai yang terbuat dari kaca.




Melihat dari balik kaca, masih kagum dengan semua pemandangan ini. Sendiri menikmatinya tapi terasa hangat didalam. Bersyukur sekali atas hari ini, karena Tuhan ternyata tidak memberi kue tar dengan lilin. DIA berikan kue tar rasa sakura berhiaskan lampu kota Tokyo sebagai pengganti lilin. Kado terindah dari Tuhan di hari ultahku yang ke seperempat abad, 5 september 2012. Allhamdulillah. Malam sudah sangat larut ketika kembali ke apartement teman di Edogawa. Saatnya untuk packing bersiap pulang.
            6 september, mata Nampak merah sekali akibat hutang tidur yang terlalu menumpuk tiap malamnya. jauhnya jarak bandara dengan tempat tinggal, menjadikan perjalanan harus dimulai sepagi mungkin untuk bisa mengejar jadwal pesawat. sama sekali tak ada toleransi bangun siang untuk mata yang sudah merah ini.
            Kabar baiknya, kali ini penerbangan one direction tanpa transit. Allhamdulillah di pesawat nanti, mata bisa melunasi hutang-hutangnya yang sudah mengendap merah. Perjalanan pulang ke Jakarta terasa singkat. Badan yang sudah lelah tak pedulikan lagi tempat untuk beristirahat, di kursi pesawatpun bisa terlelap.
            Malam hari tiba di Jakarta dengan perasaan dongkol Baru beberapa hari di sana kembali ke Indonesia dengan semua keadaannya, semerawut, tidak teratur, macet, kotor, baru bisa mengerti kenapa bangsa ini susah untuk maju tidak seperti di sana.
            Istirahat baru terasa sempurna setelah berada di home sweet home, 7 september dini hari. Terimakasih Tuhan untuk kadonya ‘kue tar rasa sakura’ mnisnya masih berasa. Perjalanan yang mengesankan, terimakasih juga untuk mang Yudha dan teman-teman di Edogawa yang sudah banyak membantu selama menggembel di sana.
            Hidup berawal dari mimpi, kejar dan wujudkan mimpimu walaupun sepertinya hanya keajaiban yang bisa mewujudkannya. Karena Keajaiban itu seperti Tuhan, selalu ada bagi mereka yang percaya.  Kun Fayakun.

1 komentar: