Mengenai Saya

Foto saya
'im not an adventurer by choice but by fate'

Kamis, 05 Januari 2012

Pendakian Solo Estafet Binaiya-Rante Mario , "Binaiya".



            Sebelum pergi mendaki, sempat ada masalah mengenai izin pendakian. Karena Kantor TN manusela masohi tutup ketika hendak mengurus izin. Tanpa izin pendakian, sempat ditahan warga. Tapi setelah saya jelaskan duduk perkaranya. Akhirnya diambil keputusan untuk menelpon pihak TN manusela, dan meminta izin via telelepon. Allhamdulillah diizinkan juga. Sebenarnya ada kantor lain yang bisa mengurus izin pendakian selain yang ada di  masohi. Yaitu di Tehoru, jika pendakian dilakukan ketika waktu libur kerja sebaiknya izin diurus di Tehoru, karena kantor yang berada di Tehoru ini buka setiap hari tanpa libur.
            Pendakian diizinkan dengan syarat saya harus membawa dua orang potter. Awalnya cuma satu potter saja, tapi setelah melihat ransel dengan ukuran besar. Nampaknya nyali potter mulai ciut dan meminta ada satu potter lagi untuk bergantian membawa ransel. Sempat emosi juga ketika ada penambahan potter. Dalam hati, ah masa kalah ma orang kurus penyakitan seperti saya??? Saya saja bawa ransel itu sendirian tanpa bantuan orang lain dan sudah banyak gunung. Tapi karena berada di tanah orang, tidak bisa berbuat banyak. Ya sudahlah anggap saja bagi-bagi rezeki. Walaupun pada awalnya, sama sekali tidak mau ditemani seorang potterpun. karena ingin mendaki solo ke puncak Binaiya. Terbentur dengan aturan yang tidak memperbolehkan pendakian tanpa potter. Yang terpenting bisa keluar desa dulu, masuk hutan, nanti susun rencana lagi setelah di dalam hutan. hehehe
Finally, setelah perjalanan yang tdak seperti biasanya, panjang dan sedikit aneh. Dari awal kaki ini meninggalkan P. Obi (Kopi pagi rasa pyton di soligi) hingga  terdampar di desa Temi karena badai(Dilempar Badai di Perairan Seram Terdampar di Temi) Akhirnya bisa juga memulai pendakian Binaiya ini. walaupun dengan kepala yang masih berat karena acara perayaan tahun baru dari kemarin sampai tadi pagi(Perayaan Tahun Baru di Piliana Cakalele dan Legenda kolam ninpala) Kurang istirahat, hanya 3 jam terlelap. Tidur jam 5 pagi bangun jam 8, hadeuh. Pukul 09.00 wit 020112 pendakian ini dimulai, finally but its just beginning. Hehehe.

Hari pertama
A. Piliana (S30 16’ 12.0” E1290 32’ 54.2” ± 425 mdpl)-Lukuamano (S30 14’ 43.1” E1290 30’ 51.0” ± 1046 mdpl)
Menyusuri sungai waifuino
Piliana
Pada awal pendakian dari desa Piliana jalur pendakian sudah menanjak sama halnya ketika mendaki dari Yaputih-Piliana. jalanan khas dari jalur pendakian Binaiya ini tanahnya yang becek dan berlumpur, sulit untuk menjaga agar sepatu tetap kering. Tidak ada salahnya untuk menyediakan kaos kaki cadangan berlebih.
Banyak sungai kecil maupun besar yang dilewati sepanjang perjalanan menuju sungai Yahe. Setelah melewati jalan setapak yang berlumpur, pendakian berlanjut dengan menyusuri sungai waifuino (S30 15’ 52.9” N1290 32’ 13.5”) dengan aliran air yang kecil, dan banyak ditemui genangan air sebetis, selamat berbasah-basah ria :D
Setelah melewati beberapa tanjakan pada punggungan perbukitan, jalanan mulai menurun, suara percikan air akan makin terdengar jelas. Pertanda sudah mendekati sungai Yahe atas (S30 15’ 17.7” E1290 31’ 47.5” ± 515 mdpl). Sungai yahe atas yang besar dengan susunan bebatuan yang besar juga, biasanya dijadikan tempat makan siang sebelum melanjutkan pendakian ke camp Ai moto. Dengan keadaan dan kondisi normal, sungai Yahe atas biasa ditempuh dalam waktu 3 jam dari Piliana.
Sungai Yahe
Lalat penghisap darah
sishi
Sepanjang perjalanan PIliana-sunga Yahe atas anda akan sering dikerumuni lalat penghisap darah. Sebaiknya berhati-hati dengan binatang satu ini. warga sekitar menyebutnya ‘sishi’. Bentuknya mirip dengan lalat berukuran besar pada umumnya, hanya saja matanya bewarna biru indah. Tapi Gigitannya cukup bisa menyebabkan kulit anda membengkak disertai  demam, serta insomnia dan rasa kantuk pada siang hari.
            Tidak jauh Selepas sungai Yahe atas anda akan dapati sungai sedang dengan aliran yang deras, karena aliran airnya yang deras dan dalam (satu lutut orang dewasa, jika banjir mungkin bisa lebih) sebaiknya berhati-hati ketika melewati sungai ini. jalur pendakian akan semakin menanjak dan terus menanjak hingga nanti puncak Binaiya. Fisik yang kurang fit karena pesta tadi malam menjadikan perjalanan terasa slowdown. Mata merah, kepala pusing, jalan terasa berat. Sesampainya di lukuamano (2,5 jam perjalanan dari sungai Yahe atas) bisa kita dapati sebuah bangunan dari kayu yang biasa dipakai pemburu bermalam. walaupun jarak camp Ai moto  hanya 30 menit dari sini, tapi Kepala sudah terasa berat. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di Lukuamano.
Camp lukuamano
            Malam pertama di hutan Binaiya, terang mulai tenggelam, berganti cahaya remang api unggun menghangatkan suasana membius semua orang terlelap dalam lamunan ketika memandanginya. Menikmati segelas kopi panas di samping api unggun, momen yang paling romantis versi saya. Hahahaha. , inilah saat yang  ditunggu-tunggu. Selepas Piliana, Otak ini terus berputar mencari cara agar bisa mendaki solo ke puncak Binaiya dengan tetap menghargai warga sekitar.
            Disela hangatnya api unggun dengan tenang maksud hati disampaikan dengan cara yang berbeda, agar mereka tidak tersinggung.
+ “Dag pernah naik gunung dengan cara berbeda pak??”
- “Berbeda gimana mas??”
+ “ Saya punya permainan biar lebih asik naik gunungnya”
- “ ???? ”
+ “Bapak harus bisa temukan saya dengan petunjuk yang saya tinggalkan, jadi nanti selepas Ai moto bapak saya tinggal satu malam di sana. Biar saya sendiri teruskan perjalanan. Bapak lanjut perjalanan lusa saja dari Ai moto dengan mengikuti jejak saya. Sepanjang jalur yang sudah saya lewati akan saya beri tanda pita merah pada batang pohon atau bebatuan, bapak tinggal ikuti kemana arah pita merah itu”
            Allhamdulillah, walaupun sempat berdebat lama karena mereka tetap khawatir akan keselamatan saya akhirnya mereka setuju dengan usulan itu . Lagipula dengan seperti ini, merekapun tidak perlu repot-repot membawakan ransel. Tugas mereka hanya mengikuti dari belakang dengan perbedaan waktu 1 hari dan saya akan tetap bayar full menurut aturan yang ada walaupun mereka tidak membawakan barang-barang pendakian.
Hari kedua     
Lukuamano-HIgh Camps (S30 13’ 10.5” E1290 30’ 34.6” ±1919 mdpl)
Tebing sebelum
camp Ai Moto
            030212, bangun ketika hari masih gelap, dan kopi adalah sesuatu yang pasti untuk setiap pagi. Badan sudah mulai terasa ringan, siap meneruskan perjalanan. Setelah habis 1 gelas kopi, tanpa berlama-lama bergegas meninggalkan camp Lukuamano menuju Ai moto (S30 14’ 22.9” E1290 30’ 43.3” 1173 mdpl) setengah jam saja perjalanan ditempuh sudah bisa kita dapati sungai dengan aliran kecil, inilah camp Ai moto. Sungai yang ada d Ai moto adalah sungai terakhir, selepas ini kita tak bisa lagi temukan sungai. Adapun mata air hanya berupa kolam yang tidak mengalir. Kolam temporary ini ada di highcamp, sebelum lembah islali, nasapeha, dan terakhir di puncak
Tempat berpisah dengan para potter
Camp Ai Moto
Sumber air di sungai
Camp Ai Moto
 sepanjang malam bahkan ketika makan pagi di Ai moto, para potter terus berikan masukan dan deskripsi sedetail mungkin tentang jalur yang akan saya lewati. Setelah makan pagi di Camp Ai moto perjalanan dilanjut tanpa ditemani potter. Para potter stay dulu untuk 1 hari di Camp Ai moto. Baru besoknya mereka akan melanjutkan perjalanan dengan membaca jejak yang saya tinggalkan. Akhirnya pendakian solo ke puncak Binaiya memungkinkan untuk dilakukan.
Karena Binaiya ini termasuk kedalam gunung yang jarang didaki maka untuk jalurnya sama sekali tidak terurus. Tak ada tanda-tanda pos atau petunjuk sepanjang jalur. Hanya jejak potter yang ada berupa bekas sabetan parang pada pohon atau beberapa ranting pohon kecil yang sengaja dipatahkan.
Satu persatu tanda pita merah diikatkan pada pohon yang dilewati, agar para potter bisa menemukan posisi saya. Sedang jalan yang ada terasa samar sekali. data awal yang saya punya tentang titik kordinat puncak Binaiya pada GPS sedikit membantu navigasi. 
             Secara waktu, mendaki Binaiya melalui jalur selatan ini lebih singkat. Namun denngan medan yang lebih terjal. Sebelum anda dapati puncak Binaiya, terlebih dahulu anda mesti naik turun beberapa puncak, puncak Aiulanusalai, puncak teleuna, puncak Manukupa, yang terberat adalah puncak Bintang.
            Selepas Ai Moto, medan masih mendaki dan akan terus terjal hingga puncak Aiulanusalai (S3 14 03.5 E1290 30’ 33.6”) dan puncak Teleuna. Di puncak teleuna, pepohonan khas puncak sudah bisa dinikmati. Kiri-kanan jalan dihiasi pohon kantong semar lumut yang tebal, dan pada sebagian jalur berbatu besar.
            Mendaki bulan desember memang bukan ide baik. Karena pada bulan ini curah hujan cukup tinggi. Terbukti dengan cuaca di laut sepanjang perjalanan yang ekstream. kabar baiknya, ketika mendapati puncak teleuna badai datang. Tak mungkin lagi meneruskan perjalanan dengan hujan yang deras, angin kencang, serta kabut tebal. Terpaksa mendirikan bivak di puncak teleuna, berlindung diantara bebatuan besar.
Kabut Masih Pekat
Setelah badai di puncak Teleuna
            Hampir 3 jam tertahan badai di puncak Teleuna, rencana awal bermalam di lembah Islali sepertinya sudah tidak memungkinkan lagi. Hari mendekati gelap ketika menuruni puncak Teleuna. Tidak jauh dari turunan puncak, ada tanah lapang, tempat yang biasa dijadikan para pemburu bermalam. Tidak jauh dari tempat mendirikan tenda terdapat kolam air temporary seperti yang ada nanti di camp Nasapeha. Tendapun berdiri di tempat yang bernama Highcamp.
Hari ke tiga
HighCamp-Nasapeha (S30 11’ 28.7” E1290 29’ 28.1” ±2573 mdpl)
            040112 pagi yang masih sama, cuaca kurang bersahabat. mendung berkabut tebal, tapi perjalanan masih tetap harus berlanjut. Medan masih tetap sama juga, terjal. menapaki punggungan manukupa sampai puncak manukupa (S30 12’ 48.1” E1290 30’ 18.9” ±2281 mdpl).
Medan tersulit
Punggungan G. Bintang
dilihat dari P. Manukupa
Puncak Manukupa
Kolam Air sebelum lembah
Islali
Tempat yang lapang untuk mendirikan
tenda di lembah Islali
            Setelah berjalan 2 jam dari highcamps anda sudah bisa dapati puncak manukupa, dari sini juga sudah bisa terlihat punggungan Gunung bintang yang akan dilewati nanti. Ambil jalur kiri dari punggungan Manukupa turun ke lembah islali (S30 12’ 32.6” E1290 30’ 08.1” ±2162 mdpl), satu jam dari puncak Manukupa. Tidak jauh dari camps islali, tepatnya sebelum didapat tanah datar untuk camp. Anda akan menemukan kolam musiman. Tetapi untuk berjaga-jaga sebaiknya air sudah di stock dari Camp Ai Moto untuk 1 malam 2 hari.
            Setelah camp islali perjalanan kembali menanjak, dan inilah medan terberat sepanjang perjalanan menuju puncak Binaiya. Mendaki punggungan Gunung Bintang yang terjal serta berbatu. Setiap langkah adalah pertaruhan dan harus anda perhatikan dengan baik. Karena karakter bebatuan di gunung Bintang ini rapuh tapi tajam.
            Perlu waktu sekitar 3-4 jam untuk bisa sampai di puncak Bintang ini (S30 11’ 49.2” E1290 29’ 36.2” ±2670 mdpl). Anda bisa bernafas lega setelah berada di puncak Bintang. Karena track berikutnya hanya menuruni punggungan Gunung Bintang menuju Nasapeha (S3 110 28.7 E1290 29’ 28.1” ±2573) selama 1 jam perjalanan dari puncak bintang.
            Nasapeha adalah camp terakhir, jarak puncak Binaiya dari sini hanya 2 jam perjalanan. Terdapat kolam air temporari yang berwarna cokelat di samping tanah datar untuk mendirikan tenda. Jika waktu masih memungkinkan anda bisa langsung memulai summits attack dari sini. Hanya saja, ketika sampai di Nasapeha kabut sudah begitu tebal, Hujan mungkin turun sebentar lagi.
            Ketika asik sendiri mendirikan tenda, dari jauh terdengar teriakan orang bersahutan. Samar-samar suaranya seperti tidak asing di telinga. Haha, ternyata dua potter saya menyalip dan bisa menemukan saya. Kupikir tidak akan secepat ini mereka temukan saya. Berarti hari ini mereka jalan cepat dari Camp Ai Moto hingga Nasapeha hanya butuh waktu satu hari. Berbeda denganku, butuh waktu dua hari untuk bisa sampai Nasapeha,  mungkin karena kemarin sempat tertahan badai di puncak Teleuna hingga harus bermalam di Highcamp.
Nasapeha
            Dari wajah mereka, saya bisa baca raut senang bercampur heran. Ceria sekali mereka temukan saya, tak henti-hentinya mereka bertanya kenapa saya akhirnya bisa juga sampai di Nasapeha. Hal itu yang buat mereka heran, karena mereka tahu saya belum pernah ke Binaiya sebelumnya, tidak tahu jalan, tapi bisa sampai seorang diri, tanpa didampingi mereka. Walaupun pada beberapa jejak yang saya tinggalkan untuk mereka sedikit keluar dari jalur yang sudah ada, tetapi pada akhirnya sampai juga.
            Malam kembali hangat karena kehadiran dua teman kita ini. segelas kopi dan api unggun menjadi pelengkap sempurna malam itu. Disela canda yang ada kembali saya izin untuk naik sendiri sampai puncak Binaiya. Dan mereka tinggal menunggu saja di Camp Nasapeha. Nampaknya setelah melihat keberhasilan saya mencapai Nasapeha, buat mereka bisa dengan mudah mengijinkan mendaki solo sampai puncak, mantap. Malam ini tidur jangan sampai terlalu larut, karena esok jam 4 pagi sudah harus siap summits attack, semoga saja dapat momen bagus saat sunrise di puncak.
Hari ke empat
Summits Attack, Nasapeha-P. Binaiya (S30 10’ 24.8” E1290 27’ 09.2” ± 3027 mdpl)           
050112, Lagu ‘hadapi saja’nya Iwan Fals dari alarm HP memecah malam, cukup mengakhiri tidurku yang lelap. Kulihat jam sudah jam 03.00 wit. Dengan sedikit malas, mulai nyalakan trangia panaskan air untuk kopi. Dan sepiring nasi goreng habang ala Kalimantan cukup untuk  mengisi energi sampai puncak. sayang, ketika menikmati nasi goreng hujan mulai turun deras.
            Nasi goreng sudah habis dari tadi, kopi sudah dingin, roko entah yang berapa batang, hujan belum reda juga. 1 jam, 2 jam berlalu, hingga terang, hujan masih saja berlanjut. Perjalanan kali ini benar-benar terhadang cuaca.
            Pukul 09.00 wit, hujan mulai reda. Hilang sudah kesempatan menangkap momen sunrise di puncak. Binaiya masih berselimut kabut tebal saat berjalan sendiri menapaki punggungan menuju puncak tertinggi di Molucas ini.
Wayfuku
Wayfuku 2
            Beruntung ketika  memasuki puncak dua Binaiya sebagian kabut sudah menghilang, matahari sempat terlihat untuk beberapa saat. Puncak Binaiya besar (S30 10’ 58.1” E1290 28’ 43.4” ± 2970 mdpl) bisa ditempuh dalam waktu 2 jam dari Nasapeha. Disini terdapat 3 kolam genangan air yang jernih dan warga sekitar menyebutnya Way Fuku 2. Satu punggungan ke depan (15 menit perjalanan) adalah puncak Binaiya 2 (S30 10’ 46.5” E1290 28’ 24.7” ± 2990 mdpl), di sini terdapat sebuah kolam genangan air yang bernama Way Fuku. 15 menit mendaki dari puncak Binaiya 2 anda sudah bisa dapatkan puncak Binaiya Sejati (S30 10’ 24.8” E1290 27’ 09.2” ± 3027 mdpl).
            Puncak Binaiya nampak seperti hamparan padang rumput dan syurga bagi rusa. Jika beruntung anda bisa melhat gerombolan rusa 10-20 ekor berlarian di padang rumput. Landscape kota Tehoru di selatan, G Bintang, laut seram dan desa kenikeh bisa anda nikmati jika kabut tdak terlalu tebal.
Karena tadi pagi sempat terhalang hujan sehingga memulai summits ini pada jam 9 pagi, sudah terlalu siang. Otomatis tiba di puncak dan kembali ke Camp Nasapehapun akan terlalu siang juga.
View di Puncak
Nasapeha-Lembah Islali (S30 12’ 32.6” E1290 30’ 08.1” ±2162 mdpl)
Tanda XPDC
di Puncak Binaiya
Puncak Binaiya
            Tidak bisa berlama-lama berada di puncak. setelah mendokumentasikan seperlunya. Segera perjalanan berlanjut kembali ke Nasapeha. Tempat dimana para potter sudah menunggu untuk melanjutkan perjalanan ke lembah Islali. Idealnya, setelah summits, perjalanan dilanjutkan kembali Camp Ai Moto karena di sana ada sumber air berupa sungai yang alirannya kecil, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
            Waktu sudah menunjukan pukul 13.00 wit ketika kembali ke Camp Nasapeha. Para potter terlihat sedang memasak papeda (makanan khas Maluku yang terbuat dari tepung sagu) untuk makan siang. Senang rasanya setelah lelah mendaki tak perlu lagi memikirkan makanan dan packing. Datang ke camp, tenda dan barang-barang sudah di packing rapi para potter. Makananpun sudah tersaji. Menu makan siang hari ini. papeda campur ikan asin dan taburan abon sapi. Wiuh mantap :D
            Istirahat makan siang sudah cukup, perjalanan kembali berlanjut dengan santai, karena target puncak Binaiya sudah tercapai. Sekitar pukul 5 sore, setelah berjalan 3,5 jam dari Nasapeha akhirnya tiba di lembah islali. Cahaya matahari sudah menguning memasuki senja, tak mungkin lagi bisa meneruskan perjalanan. Tepat waktu sampai di Lembah Islali.Untuk malam ke empat kami istirahat di Lembah Islali.
Hari ke lima
Lembah Islali-Piliana
            060212, Mentari masih samar cahayanya ketika trangia mulai dinyalakan untuk sarapan pagi. Hari ini memang sudah direncanakan untuk mulai berjalan sepagi mungkin. mengingat target berikutnya adalah desa Piliana. jarak antara lembah islali dengan desa Piliana lumayan jauh, Secara perhitungan normal  jika kita memulai perjalanan dari piliana maka dibutuhkan waktu 2 hari untuk bisa sampai di Lembah Islali.
            Dengan asumsi waktu tempuh 2 hari jika naik, mungkin kalo untuk turun bisa ditempuh dalam I hari saja. Perkiraan kami ternyata tepat. Pada awal perjalanan terasa begitu cepat, berbeda sekali ketika naik, ngesot mania gan. Hahahaha
Jenis paku hutan yang bisa dimakan
Kuncupnya yang masih muda
bisa dmakan langsung
seperti lalab
            Target makan siang (10.30 wit) di Camp Ai Moto terkejar, hari terakhir bisa ditandai dengan logistik  yang mulai menipis, hadeuh. Yang bersisa hanya mie instan saja. Beruntung di Camp Ai Moto terdapat banyak paku hutan. Sangat cocok untuk tambahan mie instan. Rasanya seperti bayam atau kangkung, mantap.
            Langkah makin cepat ketika meninggalkan Camp Ai Moto. Hari masih siang ketika masuk Sungai Yahe Atas, pukul 13.00. kamipun beristirahat lama di Yahe, bahkan sempat mandi di sana. Setelah badan terasa segar dan berbeda perjalanan kembali berlanjut menaiki punggungan bukit lalu turun menyusuri sungai waifuino. Setelah menyusuri sungai waifuino, medan berganti dengan suasana ladang sagu dan cengkeh. Pertanda desa Piliana sudah dekat.
            Mendekati senja, sekitar pukul 16.00 wit kami tiba di desa Piliana. disambut dengan ceria oleh Ibu dan Bapak Raja (Kepala Desa). Aneh tapi nyata, menurut pengakuan  mereka, mereka dan warga Piliana sudah tahu kalau kami akan tiba hari di desa. Ini dipertandakan dengan kemunculan petir dari arah G Binaiya. Selalu ada suara petir ketika para pendaki turun dari Binaiya, begitu kata mereka.
            Sesampainya di Piliana perjalanan tidak dilanjutkan ke yaputih untuk kemudian ke masohi. Lebih memilih untuk tinggal dulu satu malam di rumah Bapak Raja. Allhamdulillah pendakian solo ke puncak Binaiya bisa tercapai walau dengan berbagai kendala.
             paginya (070112) setelah mandi di kolam jodoh Ninipala (baca) perjalanan dilanjut ke Yaputih, Tehoru, sampai Masohi. Karena bermasalah dengan Izin ketika naik Binaiya. Mengharuskan melapor diri sepulangnya dari Binaiya. Lagi-lagi kantor pengurusan izin tutup. Akhirnya saya yang waktu itu kebetulan ditemani Bapak Raja mendatangi mess tempat tinggal para pegawai kantor TN Manusela.
            Ternyata, para pegawai yang mengurus izin ini berasal dari Jawa Barat. Sebentar saja, kamipun akrab dan mempermudah permasalahan Izin tersebut. Bahkan sempat ditahan dulu untuk bermalam bersama mereka. Tidak punya alasan untuk menolak. Satu hari bermalam di masohi. Malam berikutnya berpindah numpang hidup  di rumah seorang teman di daerah Lorong Cinta, masih dalam kawasan Masohi.
            Barulah pada tanggal 100112 perjalanan berlanjut kembali ke pelabuhan Amahai menyebrang ke Tulehu dengan kapal cepat, disambung dengan ojeg motor (Rp 50.000) sampai bandara Pattimura. Take off dengan tujuan Makassar, Untuk mengejar target berikutnya, Pegunungan Latimojong, Puncak Rante Mario, Puncak Tertinggi di P. Sulawesi. to be continue, read this

Pendakian solo estafet Binaiya-Rante Mario, "Rante Mario".




Rute sederhana Binaiya dan tips.
Transportasi dan akomodasi sampai di Piliana.
Rute
Transport
Ongkos
Waktu tempuh
Bandara-Pelabuhan Tulehu
Sewa Mobil
Rp 150.000
± 1 jam
Pel. Tulehu-Pel. Amahai *
Kapal Cepat
Rp 96.000
± 2 jam
Pel. Amahai-Terminal Masohi
Angkot
Rp 10.000
± 30 menit
Terminal Masohi-Tehoru
Mobil
Rp 50.000
± 3-4 jam
Tehoru-Yaputih*
Ketinting
Rp 20.000
± 1 jam
Yaputih-Piliana*
Mendaki
-
± 3 jam


 
Keterangan :
Kapal cepat dari Pelabuhan Tulehu-Pelabuhan Masohi hanya ada pada jam-jam tertentu, untuk itu sebaiknya cari maskapai penerbangan yang jadwal landingnya sinkron dengan jadwal kapan cepat.  Kapal cepat dari Tulehu-Amahai berangkat pada jam 09.00 wit dan 16.00 wit.
Untuk perizinan pendakian bisa di urus di kantor Taman Nasional Manusela Yang berada di Masohi. Sesampainya Di terminal Masohi, Anda bisa singgah terlebih dahulu ke kantor TN Manusela untuk mengurus izin. Bisa minta tukang ojeg di terminal untuk mengantar sampai TN Manusela dengan tarif Rp 10.000.
Alamat kantor Masohi
Jalan Kelang No. 1 Masohi
Tel/fax             : (0914)22164
Kode pos          : 09, 97511
Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku
Website           : www.tnmanusela-dephut.org
Kantor yang berada di Masohi hanya buka dari hari senin sampai jumat. Hari jumat biasanya hanya setengah hari. Jika kantor yang berada di masohi tutup. Izin bisa diurus di kantor yang berada di tehoru. Ketika naik mobil ke tehoru, minta sang supir untuk berhenti dulu di kantor Manusela/Pariwisata yang berada dekat dengan pasar Lolo.
Alternatif lain jika kantor masohi tutup, Anda juga bisa mendatangi mess pegawai kantor yang berada di jalan protokol di samping kanan lapangan bulu tangkis.
Dari Yaputih menuju Piliana perjalanan dilanjutkan dengan mendaki. Bagi anda yang tidak mengenal jalur Yaputih-Piliana bisa mencari guide di Yaputih. Atau saran dari saya sebaiknya anda minta pendapat dari pihak kantor masohi untuk masalah guide. Tarif guide sudah disepakati 100 ribu/ hari.
Dari Piliana hingga Puncak Binaiya banyak pilihan mengenai lamanya pendakian dan Alternative di mana saja kita bisa mendirikan tenda.
Rute normal, 5 hari 4 malam :
Hari pertama, Start dari Piliana pagi hari, mendaki sampai Camp Ai moto. Mendirikan Tenda di Camp Ai Moto. Di sini kita anggap sumber air terakhir. Dari sini sebaiknya membawa stock air untuk 2 hari 1 malam.
Hari Kedua, Camp Ai Moto-Lembah Islali. Setengah jam perjalanan Sebelum sampai di Lembah Islali atau ketika habis turunan Manukupa Anda bisa menemukan kolam genangan air temporary yang ada hanya pada musim basah. Karena sifatnya yang sementara, bisa saja kolam itu kering. Jadi untuk berjaga-jaga tidak ada salahnya membawa stock air dari Camp Ai Moto.
Hari ketiga, Lembah Islali-Nasapeha. Sesampainya di Nasapeha barang ditinggal langsung summits attack. Di Nasapeha ada genangan kolam air namun sayang airnya bewarna cokelat. Sebaiknya dimasak dulu sebelum diminum.
Hari keempat, Nasapeha-Camp Ai moto. Sebaiknya berjalan sepagi mungkin dari Nasapeha.
Hari kelima, Camp Ai moto-Pulang. jika anda berjalan cepat, tengah hari sudah sampai di Piliana. sesampainya di piliana terserah anda apakah akan tinggal di Piliana terlebih dahulu baru kemudian besok paginya turun ke yaputih dilanjut ke Tehoru terus sampai ambon. Atau mau langsung turun hari itu juga ke yaputih. Tetapi perjalanan mungkin hanya akan sampai di Masohi. Anda bisa bermalam dulu di Masohi karena jadwal kapal cepat sudah tak mungkin lagi bisa dikejar kecuali besok pagi.
Rute super cepat Ultra Light Hiking, 2 hari 1 malam.
            Diperuntukan bagi mereka yang mempunyai stamina sangat bagus. Disarankan juga hanya membawa barang seperlunya saja. Style Ultra Light Hiking membantu anda agar bisa berjalan cepat dengan mengurangi beban bawaan. Sudah pernah dilakukan sebelumnya dan sukses sampai puncak binaiya, oleh pendaki dari Belanda.
Hari pertama, Start dari Piliana ketika masih shubuh mendaki sampai Nasapeha. Dirikan tenda di Nasapeha.
Hari kedua, Jam 03.00 wit summits Attack dari Nasapeha berburu sun rise di puncak kemudian turun sampai Piliana. anda mungkin akan kemalaman tiba di Piliana.
            Bagi yang memerlukan kordinat GPS dengan lengkap bisa kirim ke email saya. Ada sekitar 1000 lebih kordinat GPS untuk jalur pendakian Binaiya. Jika kordinat tersebut dihubungkan maka akan membentuk jalur jalan setapak dari Yaputih-Puncak Binaiya. Dari awal pendakian  log jejak pada GPS memang saya nyalakan.
            Tapi saya pikir anda tidak begitu memerlukan kordinat GPS. Karena anda sudah ditemani potter dari awal pendakian. Namun jika anda memerlukan silahkan bisa email ke Rikikp@yahoo.co.id
Semoga bermanfaat  























































9 komentar:

  1. mei ada rencana ke sana,, membaca catpernya jadi antusias.. informatif sekali. thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah cocok kalo bulan mei :D
      di jalur selatan, Piliana lagi panen duren :D
      bisa makan mpe muntah di sana :D:D:D
      kalo ada yang bisa saya bantu, silahkan hub saya saja :)
      terimakasih sudah mampir ;)

      Hapus
  2. sangat informatif, terutama koordinat waypointnya. saya suka sekali membacanya. btw saya kirim email, mohon dibaca ya kang...

    thanks atas tulisan...

    BalasHapus
  3. @senja kelana: terimakasih sudah mampir, untuk kordinat waypointnya sudah saya emailkan.
    semoga bermanfaat, sukses yah pendakiannya.

    BalasHapus
  4. wah keren sekali kk,informatif,,jadi kangen,rindu dengan tulehu,amahai,masohi,

    pengen juga kesana ,smoga suatu saat diberi kesempatan

    BalasHapus
  5. terimakasih sudah singgah yah.... semoga bermanfaat. :)

    BalasHapus
  6. mas boleh minta contactnya nggak? buat nanya seputar binaiya dan mau cari chanel kalo mau mendaki ntar

    BalasHapus
  7. riki, 081394023437 pin 2159dbbd.

    terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  8. Mas ijin add ya,rencana thn depan mo ke binaya,baru berdua kawan,lg blog walking nemu blog ini,informatif skali,,,tenkiu

    BalasHapus