Ray adalah segala-galanya bagi Sheren. Ketika Ray divonis kanker otak, Sheren tetap setia mendampingi. Bahkan Sheren berkeras untuk bertunangan dengan Ray. Saat Ray meninggal, Sheren seperti benar-benar kehilangan separuh napas dan jiwanya. Kepergian Ray membuat Sheren berubah. Sheren pun menyepi meninggalkan hiruk pikuk keramaian kota, meninggalkan rumah dan teman-temannya.
Di tempatnya menyepi, Sheren bertemu Evan (Vino G Bastian) yang memiliki sifat sangat berbeda dengan Ray. Ray yang sabar dan penyayang, tentu tak bisa dibandingkan dengan berandalan yang sinis seperti Evan. Pertengkaran awal membuat Sheren dan Ray bermusuhan.
Saat ulang tahun, Sheren mendapat kado tak terduga dari Ray. Sebuah diary tebal yang sebagian telah terisi tulisan-tulisan Ray. Sheren mendapat kesibukan baru, membaca tulisan Ray, seolah Ray berada di dekatnya dan tertawa bersamanya.
Suatu hari, Evan mendapatkan buku diary itu dan membacanya. Evan pun jatuh cinta pada Sheren. Meski awalnya marah karena Evan menulis di buku diary kesayangannya, namun Sheren sadar bahwa Evan ternyata memahani tentang cinta. Mereka pun menjadi akrab dan berujung pada jatuh cinta. Sekali lagi terjadi dalam hidup Sheren. Dia menemukan lagi cinta yang membuatnya mampu bangkit kembali. Cinta yang mengembalikan lagi separuh napas dan jiwa yang pernah pergi.
Kebahagiaan yang baru mereka kecap terusik dengan kehadiran mantan tunangan Evan, Audy (Hayria Faturrahman). Ternyata Audy tidak pernah meninggalkan Evan demi pria lain dan masih tetap mencintainya. Audy meninggalkan evan karena dirinya divonis kanker. Dokter mengatakan sisa waktu hidupnya sudah tak lama lagi. Audy hanya tak ingin evan menjalani hubungan tanpa masa depan dengannya. Hingga akhirnya nasib harus mempertemukan mereka kembali. Hati Evan terbelah, dia masih mencintai Audy tapi juga mencintai Sheren. Padahal Audy sangat membutuhkan Evan, terlebih kanker audy sudah parah. namun Evan tak ingin hati Sheren hancur sekali lagi.
Evan bimbang. Dia mencintai keduanya. Tapi dia tak mungkin memiliki keduanya. Hidup memang kadang tak adil. Dan cinta adalah sebuah pilihan yang sulit.
Tak hanya keindahan kisah cinta yang disuguhkan, film produksi PT Kharisma Starvision Plus ini juga menyuguhi pemirsa dengan pemandangan asri pegunungan nan sejuk. Didukung pula dengan scoring dan lagu yang manis karya Ridho Slank dan Ipang BIP. Bahkan Sheila Marcia turut menyumbang suara berduet dengan Ipang dalam lagu berjudul Hey
Still alive and I walk alone
pulang kerja, di pit gowa,sengaja jalan kaki nyari moment. |
Cerita yang bagus, tapi tetap, walau bagaimanapun, seindah apapun, film ya tetap film. Memang sudah diskenariokan agar penonton ikut hanyut dalam alurnya. Tapi allhamdulillah ada manfaatnya juga film seperti ini. terutama untuk kehidupan saya pribadi. Dari film itu, Banyak sikap dan kejadian yang membuat saya banyak merenung, semoga saja ke arah yang lebih baik. ‘cara pandang’ itu kali y tepatnya.
Sedikit mengingat pelajaran PPKN zaman sekolah dulu, bab tenggang rasa,. Hehe. Bagaimana jika kalian diposisi ray atau audy??? Di vonis kanker. Siapa seh yang tak mau menghabiskan sisa waktu dengan orang yang disayangi ??? kalo saya tidak naïf, y, saya mau.. sangat mau jika harus menghabiskan waktu sisa hidup ini dengan orang yang saya sayangi..
Jangankan ketika kita divonis kanker. kita dalam keadaan sehatpun, bersama orang yang kita sayangi adalah keinginan yang wajar tiap manusia. Punya pasangan se-setia sheren. Walau harus berakhir dengan kematian, its ok.
Tanpa disadari, saya adalah orang yang beruntung. Sangat beruntung J bukan karena nasib saya seperti ray. Justru kebalikannya... 1800.knp beruntung??? Bukannya ‘menyedihkan’ ditinggalkan orang yang kita sayangi saat di vonis kanker???. Sudut pandang yang aneh memang ntah sekedar untuk menguatkan jiwa. I don’t know..
Jujur, terinspirasi ma sikap yang diambil audy.. salut dia bisa dengan tegar melepas evan, bahkan sampai berbohong sudah menemukan lelaki lain yang lebih segala-galanya dari evan. Agar pertunangan mereka berakhir.. seolah tak perduli bagaimana nantinya dia meninggalkan kesan di mata evan. Seolah tak terpikir kelanjutan hidup evan serta cara pandang evan terhadap wanita tentunya akan jadi lain. Dan itu terlihat ketika evan menceritakan kisah hubungan evan dengan audy pada sheren. Dengan mudahnya evan mengatakan ‘ah dasar wanita…’ sepertinya dia sudah tidak percaya dengan mahluk yang bernama wanita.
Saya beruntung tak seperti ray, punya pasangan se-setia sheren yang setelah setahun kematian ray, sheren masih menangis untuknya. beruntung juga tak seperti audy yang harus bersikeras agar evan meninggalkannya. Saya beruntung.. :) dalam kehidupan nyata, orang yang saya sayangi justru memilih bersama orang lain ketika saya membutuhkannya hanya untuk semangat jalani sisa hidup. Memang kalo sepintas, semua yang terjadi terdengar menyedihkan. Lihat lebih dalam.. bandingkan bagaimana sulitnya audy melepas evan hanya untuk kebahagiaan evan dan tak ingin jalani hubungan yang tak punya masa depan. Orang lain mpe segitunya, dan saya jelas sangat beruntung tak perlu bersikeras meminta pasangan untuk meninggalkan saya. Allhamdulillah dia punya inisiatif sendiri untuk melakukan itu dan mengejar apa yang menjadi bahagianya.
Melihat dia jauh lebih bahagia dengan orang lain, harusnya saya bahagia melihat itu. Daripada menjalani hub dengan saya yang tak punya masa depan??. Hehe. Beralasan untuk kebahagiaanya, saya tak punya alasan untuk mengusik lagi hidupnya yang jauh lebih bahagia. Palagi minta balikan??? Hadeuh2.
Tentang air mata, saya beruntung… jika sudah waktunya buat saya (teman-teman yang dulu sekamar di rs. Santosa sudah mendahului saya, yang bersisa hanya saya sendiri) hanya ada sedikit kesedihan dan air mata… saya beruntung:)
kadang hidup bukan tentang mengejar kebahagiaan.. kadang kita harus mengihklaskannya, dan melihatnya bebas seperti alam.
Cinta itu tidak buta dia hanya memahami.
Kata seorang teman , sendiri itu kadang pilihan bukan takdir. Dan Terkadang, kita butuh itu untuk bisa tenang pahami banyak hal.
Baca juga :